Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Oversea-Chinese Banking Corporation NISP Tbk. (NISP) memutuskan untuk tidak menambah alokasi pemesanan Sukuk ritel seri-008 dengan jatah senilai Rp2 triliun.
Direktur Utama PT Bank OCBC NISP Tbk. Parwati Surjaudaja mengaku tidak menambah alokasi Sukri SR-008 lantaran telah sesuai dengan target awal. Emiten berkode saham NISP tersebut menjual SR-008 senilai Rp2 triliun.
"Kami tidak mengajukan penambahan alokasi Sukri 008 karena total hasil pemasaran memasuki tenggat waktu," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (3/3/2016).
Pemerintah memang optimistis target penyerapan Sukuk ritel seri-008 sebesar Rp30 triliun dapat tercapai lantaran sebagian agen penjual mengajukan tambahan alokasi.
Dari total 26 agen penjual Sukri 008, mayoritas telah mengajukan tambahan alokasi penjualan di tengah periode penawaran yang berlangsung pada 19 Februari-4 Maret 2016.
Sehari sebelum masa penawaran SR-008 dibuka, total permintaan dari 26 agen penjual mencapai Rp43 triliun, lebih tinggi dari target maksimal penyerapan Rp30 triliun. Pemerintah memasang target penyerapan sebesar Rp25 triliun-30 triliun.
Target penerbitan sukuk ritel tahun ini, sebesar Rp25 triliun-Rp30 triliun, tertinggi sepanjang sejarah penerbitan sukuk ritel di Indonesia. Juga melampaui volume penerbitan sukuk ritel tahun sebelumnya, SR-007, sebesar Rp21,965 triliun.