Bisnis.com, JAKARTA- Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat foreign inflow di Surat Berharga Negara (SBN) per 2 Maret 2016 mencapai Rp588,30 triliun atau 39,02% dari total SBN Rp1.507,81 triliun.
Sementara itu yield 10 Year Govt.Bond berada di level 8,05% pada perdagangan kemarin, atau turun 20,9 bps dibanding akhir Februari (29/2/2016) di level 8,26%.
Yield obligasi 10 tahun pemerintah Indonesia berada diatas EM lainnya, India (7,66%), Malaysia (3,91%) atau Thailand (1,93%).
Di pasar saham, foreign inflow ytd telah mencapai Rp3,48 triliun setelah mencatat outflow Rp22,59 triliun sepanjang tahun lalu.
“Menurut kami, kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang membaik, didukung oleh sejumlah paket kebijakan yang diluncurkan pemerintah, tampaknya memberikan sentimen positif yang menarik bagi investor asing,” ,” tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (4/3/2016).
Namun, ujarnya, di sisi lain potensi foreign outflow akibat lambatnya realisasi penerimaan pajak dan pengeluaran belanja negara dapat kembali menyebabkan volatilitas.