Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA ASIA 24 FEBRUARI: Jatuh 1%, Terseret Pelemahan Minyak

Bursa Asia jatuh mengikuti penurunan di Wall Street karena harga kerugian harga minyak mentah setelah Arab Saudi mengesampingkan pembekuan produksi.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia jatuh mengikuti penurunan di Wall Street karena kerugian harga minyak mentah setelah Arab Saudi mengesampingkan pembekuan produksi.

Indeks MSCI Asia Pasifik turun 1% pukul 14.14 WIB pada perdagangan Rabu (24/2/2016). MSCI’s All-Country World Index turut melemah di hari kedua dengan kehilangan 0,3%.

Indeks Nikkei 225 acuan Jepang turun 0,9% menjadi 15,915.79 karena investor mencari haven asset sehingga mendorong yen lebih kuat dan menjadikan saham-saham negara itu tersakiti.

Kospi Korea Selatan naik tipis 0,1% lebih rendah untuk 1,912.53 dan Hong Kong Hang Seng turun 1,4% menjadi 19,146.54. Shanghai Composite Index di China daratan naik 0,9% persen menjadi 2,928.26. Australia S&P/ASX 200 turun 2,1% menjadi 4,875.00.

Selain itu, yen menguat atas dolar menjadi ¥111,92 di perdagangan hari ini.

Ahli Strategi Pasar IG Analyst Bernard Aw mengatakan setelah kinerja positif pada pekan lalu, kondisi sekejap berubah.

“Dapat ditelusuri ini sekali lagi karena adanya berita buruk di sekitar minyak," katanya.

Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali Al-Naimi mengatakan pertemuan para pemimpin energi di Houston pada hari Senin yang hendak memangkas produksi dengan tujuan bisa meningkatkan harga minyak mentah ternyata tidak berjalan sesuai harapan.

“Sekarang ini, juga mulai mempengaruhi pendapatan pada bank-bank AS yang besar akibat out put yang lebih tinggi,” ucapnya seperti di Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Atiqa Hanum
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper