Bisnis.com, JAKARTA— Emiten produsen komponen kendaraan bermotor PT Selamat Sempurna Tbk. menyasar pertumbuhan pendapatan bersih di kisaran 10% hingga 15% pada kuartal pertama tahun ini, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp596,9 miliar.
Andri Pribadi, Direktur Keuangan Selamat Sempurna mengatakan, pihaknya optimistis meraih pertumbuhan revenue karena pasar terbesar perseroan adalah after market kendaraan bermotor dan ekspor. Pasar yang disasar tersebut relatif stabil dan memungkinkan bertumbuh dibandingkan original equipment manufacturer (OEM) yang membidik produk otomotif baru dan cenderung lesu akibat ekonomi melambat dua tahun terakhir.
“Kami ke arah after market sehingga pasar cukup baik dan optimis tiga bulan ini lebih baik dari kuartal pertama tahun lalu. Kami berharap growing 10% sampai 15%,” katanya kepada Bisnis, Senin (22/2).
Menurut dia, target pertumbuhan yang dibidik itu pun dipatok dan akan dipertahankan hingga akhir tahun ini. Andri menyebut, emiten berkode saham SMSM itu memnag selalu menargetkan pertumbuhan double digit di kisaran persentase yang sama setiap tahun.
Mengutip laporan keuangan perseroan, penjualan bersih pada Januari-September 2015 mencapai Rp2,042 triliun tumbuh sekitar 5,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,933 triliun. Untuk laba bersih, sembilan bulan pada 2015 mencapai Rp333 miliar naik sekitar 12,4% dari periode sama tahun sebelumnya RpRp296,1 miliar.
Melihat rekam jejak kinerja SMSM konsisten bertumbuh setidaknya sejak dua tahun lalu di mana pasar otomotif domestik didera penurunan penjualan akibat daya beli yang menurun. Sepanjang 2014 perseroan membukukan revenue hingga Rp2,63 triliun dengan laba Rp421,4 miliar.
Jumlah penjualan bersih itu naik sekitar 10,5% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,38 triliun. Sedangkan laba bertumbuh sekitar 19,5% dari 2013 yang sebesar Rp352,7 miliar. Dia menyebut, penjualan dan laba tahun lalu pun bertumbuh dibandingkan 2014, namun angkanya masih proses audit.
Untuk menopang penjualan, 90% dari hasil produksi perseroan menyasar after market. Sedangkan kontribusi ekspor mencapai 70%. Adapun 60% dari total ekspor di serap pasar Amerika Serikat dan Asia khususnya Singapura.
Terkait belanja modal tahun ini, perseroan menganggarkan Rp100 miliar yang berasal dari kas internal perusahaan. Menurutnya rencana jumlah belanja modal itu sama dengan tahun lalu, namun dia tidak menyebut anggaran yang berhasil diserap sepanjang 2015.
“Tahun ini belanja modal untuk peremajaan mesin, pembelian cetakan, dan line balancing,” ucapnya.
Andri menuturkan, belanja modal dipatok sama seperti tahun lalu karena perseroan tidak berencana melakukan perluasaan kapasitas produksi. Saat ini, produk utama dari SMSM adalah filter dan radiator yang mencapai 90%.
Untuk filter, memiliki kapasitas produksi hingga 96 juta buah per tahun dengan mencapai 6.000 part number. Sedangkan kapasitas produksi untuk radiator mencapai 2 juta buah per tahun dengan 2.000 part number.
Dari jumlah kapasitas produksi tersebut, baru sekitar 50% hingga 60% yang terpakai. Disinggung terkait strategi menggenjot kinerja dia menybut pihaknya gencar memperluas pasar ekspor di negara yang sudah digarap dan beberapa negara baru di kawasan Asia dan Amerika Selatan.
“Tahun ini bisa tumbuh paralel tapi ekspor lebih besar,” cetusnya.