Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (23/2/2016) menguat.
“Hari ini penguatan berpeluang berlanjut, melihat optimisme di pasar Eropa dan AS malam tadi merespons penguatan harga minyak,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (23/2/2016).
Dikemukakan setelah sempat terombang-ambing isu ditahannya produksi minyak oleh OPEC, harga minyak mentah kembali naik hingga dini hari tadi.
Menyusul laporan EIA mengenai prospek penurunan produksi harian shale oil perusahaan di AS.
Hal itu mampu mendorong harga minyak mentah untuk naik 5% hingga dini hari tadi.
Buruknya data manufaktur Zona Euro membuat euro terpuruk terhadap dolar, sehingga mampu mendorong penguatan indeks dolar. Itu terjadi walaupun di saat yang sama data manufaktur AS juga turun.
Rangga mengemukakan rupiah berhasil menguat bersamaan dengan pelemahan dolar di Asia hingga Senin sore, walaupun terlihat kenaikan imbal hasil SUN yang cukup drastis.
Dikemukakan penguatan rupiah sempat terganggu oleh isu negatif dari intervensi pemerintah di sektor perbankan akhir pekan lalu.
“Minimnya data ekonomi domestik membuat rupiah kembali lebih mengikuti dinamika perekonomian global. Harga minyak yang naik kemarin juga ikut membantu penguatan rupiah,” kata Rangga.