Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah tengah mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah BUMN yang akan menerima penyertaan modal negara (PMN) dari sebelumnya 23 BUMN yang tercantum dalam APBN 2016.
Empat BUMN yang tengah dipertimbangkan untuk menerima PMN yaitu Perum Bulog, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Perum Jaminan Kredit Indonesia dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero).
Sedangkan empat perusahaan public JSMR, PTPP, WIKA dan KRAS sejauh ini belum mendapat kepastian. Bagi BUMN yang tidak diusulkan menerima PMN, pemerintah berencana membuat program terkait leveraging.
“Kami menilai hal tersebut sebagi salah satu upaya pemerintah untuk melakukan efisiensi anggaran,” tulis HP Analuytics dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (22/2/2016).
Hal itu, ujarnya, dapat mengindikasikan dua hal. Pertama, peningkatan selektivitas menuju distribusi anggaran yang lebih efektif.
Namun disisi lain, dapat juga mengindikasikan kekhawatiran Pemerintah mengenai potensi pelebaran defisit fiskal.
“Realisasi penerimaan negara sebagai katalis lain yang patut dicermati.”