Bisnis.com, JAKARTA- Harga emas menguat disaat terjadi tekanan di pasar bursa saham global dan minyak mentah.
Kondisi tersebut mendorong permintaan untuk logam mulia sebagai aset alternatif.
Emas Comex New York untuk Kontral April 2016 pada perdagangan Jumat (19/2/2016) menguat 4,5 poin arau 0,37% ke US$1.230,8 per ounce. Emas telah menguat 16% setahun terakhir.
Investor menumpuk kembali ke logam di tengah spekulasi bank sentral AS (Federal Reserve) akan menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut.
"Pasar menyadari bahwa dunia tengah tidak stabil, seperti yang mereka pernah berpikir. Harga emas akan naik," kata Phil Streible, ahli strategi pasar senior di RJO Futures seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (20/2/2016).