Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Jumat (19/2/2016) melemah hingga akhir penutupan.
“Rupiah hari ini bisa terdorong melemah oleh penguatan indeks dolar serta penurunan harga minyak,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (19/2/2016).
Indeks dolar masih melanjutkan sentimen penguatannya, menyusul data ekonomi yang sedikit membaik.
Sementara itu harga minyak berhasil bertahan di level $34/barel walaupun turun tipis hingga dini hari tadi.
“Malam nanti ditunggu angka inflasi AS yang diperkirakan kembali naik dari 0,7% YoY ke 1,30%. Ini bisa menjadi pemicu penguatan indeks dolar lanjutan,” kata Rangga.
Rupiah menguat tipis hingga penutupan perdagangan Kamis, bersamaan dengan sentimen pelemahan dolar di Asia.
Inflasi China yang diumumkan naik di Kamis pagi, memberi sedikit sentimen positif buat pasar saham Asia.
“Pemangkasan BI Rate yang diumumkan pasca jeda siang tidak berpengaruh banyak tehadap rupiah, setelah sebelumnya pemangkasan yang sebesar 25 bps sudah diharapkan,” kata Rangga.
Imbal hasil SUN juga hanya turun tipis setelah pengumuman BI Rate yang disertai pemangkasan GWM sebesar 100 bps.
“Secara umum, prospek pertumbuhan akan membaik ke depan tetapi dibutuhkan konsistensi belanja pemerintah yang membaik,” kata Rangga.