Bisnis.com, JAKARTA— NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (17/2/2016) bergerak di kisaran support 13.550 serta resisten 13.425.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan menguatnya rupiah hingga 1,6% terhadap dolar AS, memberikan adanya harapan bagi rupiah untuk dapat melanjutkan penguatannya dalam jangka pendek.
Reza mengatakan rupiah sempat berada di level 13.400-an atau yang terkuat sejak 3 bulan terakhir, meski kembali turun tipis sehingga berpeluang dapat mematahkan trend pelemahannya.
Di satu sisi, ujarnya, mulai rebound nya harga minyak kembali membuat pelaku pasar optimistis terhadap penguatan lanjutan. Baik penguatan harga minyak dunia maupun mata uang berbasis komoditas seperti rupiah.
“Setelah berhasil mematahkan tren pelemahannya, penguatan rupiah terjadi juga akibat spekulasi dana asing yang akan kembali mengalir ke pasar finansial. Baik dalam sektor obligasi maupun ekuitas setelah ekonomi Indonesia terlihat semakin membaik,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (11/2/2016).
Kembalinya Indonesia dalam outlook investasi Investment grade oleh para lembaga pemeringkat, tambahnya, membuat pelaku pasar kembali melihat fundamental ekonomi Indonesia kian membaik. Setelah sebelumnya para investor sempat menilai bearish untuk Indonesia di tahun ini.
“Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah,” kata Reza.
Kurs tengah BI
Tanggal | Rp/US$ |
16 November | 13.333 |
15 November | 13.476 |
12 November | 13.471 |
Sumber: BI, 2015