Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah diharapkan dapat melanjutkan penguatannya pada perdagangan Selasa (16/1/2016).
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan hal itu seiring dirilisnya data neraca perdagangan yang kian membaik, dimana pada bulan Januari mencatatkan surplus bila dibandingkan bulan sebelumnya yang justru defisit.
Dia memperkirakan rupiah akan bergerak pada support 13.500 dan resisten 13.300.
"Tidak hanya itu, diharapkan pula rilis data-data global dapat kian memberikan imbas positif. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju Rupiah," tuturnya dalam riset.
Kemarin, laju rupiah di pasar spot antar valas kembali mengalami kenaikan terhadap dolar AS setelah terimbas kembali menguatnya laju harga minyak mentah dunia yang sempat naik hingga US$29 per barel pada perdagangan intraday.
Laju Rupiah yang kian menguat membuat pelaku pasar semakin percaya akan pulihnya perekonomian Indonesia. Apalagi ditambah rilis neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2016 yang tercatat surplus USD 0,05 miliar setelah pada Desember 2015 mengalami defisit USD 0,16 miliar.
"Perbaikan neraca perdagangan tersebut didukung oleh turunnya defisit neraca perdagangan migas. Sementara itu, neraca perdagangan nonmigas masih mencatat surplus," tambahnya.
Sementara itu, laju dolar AS terhadap mata uang lainnya a.l EUR, GBP, CHF, SGD cenderung menguat namun, tidak jarang juga ada beberapa mata uang lainnya yang terapresiasi yang cenderung bergerak variatif.