Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Jepang melemah untuk hari kedua, melemah bersamaan dengan bursa Australia, pada perdagangan Rabu (10/2/2016).
Hal itu terjadi seiring kekhawatiran terhadap volatilitas pasar dan outlook global membantu yen memperkuat kenaikannya.
Sementara itu, harga minyak mentah kembali naik di atas US$28 per barel sebelum adanya data stok terbaru dari AS.
Indeks Topix dibuka menguat 0,12% atau 1,54 poin ke level 1.305,87 namun berbalik arah melemah 0,41% atau 5,29 poin ke level 1.299,04 pada pukul 07.16 WIB.
Adapun Nikkei 225 dibuka naik 0,26% atau 42,42 poin ke 16.127,86 dan juga berbalik melemah 0,26% atau 41,81 poin ke 16.043,63.
Indeks Topix melanjutkan pelemahannya ke level terendah sejak Oktober 2014, sementara saham-saham teknologi dan tambang menekan pergerakan bursa Australia.
Dengan indeks yang berfluktuasi di tengah kekhawatiran kondisi penyaluran kredit perbankan Eropa dan dampak penurunan minyak, investor akan fokus kepada pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen pada Rabu, sebelum memulai kongres AS.
"Tidak akan banyak yang dapat dikatakan Yellen untuk mengurangi ekspektasi pasar terhadap aktivitas The Fed, menunjukkan sudah rendahnya posisi saat ini," ujar Kymberly Martin, Markets Strategist Bank of New Zealand Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg.
Sementara itu, bursa Malaysia dan Singapur kembali beraktivitas setelah libur imlek, sedangkan bursa China, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, dan Vietnam masih ditutup.