Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,22% atau 30 poin ke level Rp13.721 per dolar AS pada perdagangan Rabu (3/2/2016).
Rupiah terus terpantau melemah 52 poin atau 0,8% ke Rp13.743 per dolar AS pada pukul 08.32 WIB.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia melihat pelemahan rupiah masih dapat berlanjut mengikuti anjloknya harga minyak hingga hampir 5%.
"Kembalinya tren pelemahan harga minyak mentah menjadi isu utama selain data ekonomi yang kurang baik dari Tiongkok," paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.
Namun, lanjutnya, pelemahan rupiah bisa terbantu oleh aliran dana masuk ke instrumen keuangan berbasis suku bunga yang selalu menjadi incaran di tengah ekspektasi inflasi global yang turun.
Selain faktor global, isu pertumbuhan domestik menjadi fokus. PDB diumumkan 5 Februari 2016 mendatang dan diperkirakan membaik.
Sementara itu kombinasi antara data ekonomi Tiongkok yang masih menunjukkan perlambatan serta belum adanya konfirmasi dari OPEC tentang pembahasan pemangkasan produksi minyak mentah membuat harga minyak mentah kembali tersungkur hingga dini hari tadi.
Hal itu diikuti oleh jatuhnya indeks saham AS serta imbal hasil obligasi global – imbal hasil US Treasury 10thn sudah turun hingga 1,85% bersamaan dengan pelemahan dollar index. Pagi ini kembali ditunggu data PMI Composite Tiongkok yang diperkirakan sedikit membaik.