Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah rentan melemah seiring turunnya harga minyak memberi ruang bagi dolar AS untuk berbalik menguat.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan sebenarnya secara teknikal rupiah masih mungkin menguat untuk jangka pendek.
"[Namun] harga minyak yang kembali melemah menjadikan sentimen negatif," paparnya dalam riset.
Pada perdagangan kemarin, kembali melemahnya minyak dunia di area US$30 per barrel membuat mata uang negara berkembang berbasis komoditas akhirnya melemah.
Penguatan dolar AS terjadi hampir di semua mata uang negara berkembang seiring pelaku pasar melakukan aksi beli terhadap dolar AS setelah beberapa hari terakhir mengalami pelemahan.
"Meski sentimennya negatif namun, laju rupiah pada data BI terlihat masih mampu bertahan di zona hijaunya seiring masih adanya imbas positif dari stabilnya inflasi dan afirmasi Moody’s sebelumnya," tambahnya.