Bisnis.com, JAKARTA - Laju nilai tukar rupiah pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (29/1/2015), diprediksi menguat terbatas.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan rupiah akan bergerak pada support 13.897 serta resisten 13.845.
"Jika penguatan harga minyak masih dapat dilanjutkan maka besar peluang bahwa dolar AS kembali melemah ditengah ketidakpastian keadaan global saat ini," paparnya dalam riset.
Lebih lanjut dia mengatakan setelah The Fed mempertahankan tingkat suku bunga yang pertama di tahun ini, laju dolar AS terlihat bergerak melemah di hampir semua mata uang dunia a.l Euro, GBP, AUD, dan Yuan. Sedangkan dolar AS hanya menguat pada Yen dan Brazil.
"Para pelaku pasar kembali dilanda kekhawatiran pasca The Fed selaku pengambil kebijakan moneter di AS menyatakan soal kondisi ekonomi yang masih menurun sehingga secara tak langsung memberikan sinyal negatif kepada para investor," tambahnya.
Lalu dirilisnya Unemployment rate Spain yang menurun di level 20,9%, GDP UK yang juga melemah dan kini berada di area 1,9% (YoY) pada 2015, serta Euro area Business Confidence yang menyentuh level terendah sejak 5 bulan terakhir turut membuat Euro sempat melemah terhadap dolar AS namun, dapat diimbangi oleh sentimen hasil rapat FOMC.