Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) kesulitan dalam membuat target produksi minyak sawit mentah (crude palm oil). Tahun ini produksi diperkirakan naik 5% atau turun 5%.
Corporate Secretary & Investor Relation PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) Michael Kesuma mengatakan profil tanaman perseroan cukup baik, sehingga ada potensi produktivitas meningkat. Saat ini, rata-rata umur tanaman adalah 12 tahun.
"Sebagian besar tanaman muda ada di kebun inti. Produksi tahun ini ada faktor cuaca, target kami naik 5% atau turun 5%," tuturnya kepada Bisnis, Selasa (26/1).
Hingga September 2015, produksi CPO Sampoerna Agro mencapai 264.000 ton atau meningkat 7%.
"Hingga akhir 2015 kami optimistis gap-nya meningkat sesuai guidance produksi 10%-15%," kata Michael.
Sebesar 95% produk sawit perseroan diserap oleh pasar lokal dan hanya 5% yang berorientasi ekspor. Dengan pangsa pasar tersebut, kinerja penjualan SGRO tidak terlalu terpengaruh oleh melemahnya permintaan CPO di China, India, maupun Eropa.
Michael justru optimistis serapan CPO domestik akan meningkat. Apalagi jika program biodiesel B20 yang berpotensi menyerap 4 juta ton CPO berjalan efektif.
Kendati demikian, Sampoerna Agro tidak dapat menghindari dampak melorotnya harga patokan Malaysian Palm Oil Council ke kisaran US$500-540 per metrik ton.
"Ongkos produksi CPO kami sekitar US$300-400 per ton. Kita akan genjot sisi operasional. Kalau harga bergerak naik akan membawa berkah bagi kinerja perusahaan," pungkasnya.
Cuaca Tak Menentu, Sampoerna Agro (SGRO) Sulit Tentukan Target Produksi
Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) kesulitan dalam membuat target produksi minyak sawit mentah (crude palm oil). Tahun ini produksi diperkirakan naik 5% atau turun 5%. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium