Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah diperkirakan melemah terbatas di support Rp13.915 dan resisten Rp13.890 pada perdagangan Rabu (27/1/2016).
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia mengatakan terpatahkannya harapan penguatan lanjutan rupiah kemarin memberikan peluang bagi rupiah untuk kembali melanjutkan pergerakan negatifnya.
"Apalagi jika sentimen pelemahan Euro berlanjut maka akan mengurangi potensi rupiah untuk rebound. Namun, kami harapkan pelemahan dapat lebih terbatas," paparnya dalam riset.
Lebih lanjut dia mengatakan setelah pidato Presiden ECB Mario Draghi menyatakan ada celah untuk memberikan tambahan stimulus pada pertemuan rapat selanjutnya di bulan Maret, dolar AS pun makin perkasa.
Terlihat pada perdagangan kemarin dolar AS menguat terhadap beberapa mata uang dunia seperti EUR, GBP, JPY, CNY, CHF, serta IDR.
"Selama masa ketidakpastian tersebut pelaku pasar lebih cenderung untuk memegang dolar AS ketimbang mata uang lainnya. Karena jika stimulus tambahan tersebut nantinya diberikan, maka jumlah uang beredar Euro semakin banyak dan nilai mata uang daripada euro semakin menurun," tambahnya.
Dampak inilah yang masih diperhatikan para investor, dimana jika dolar AS berhasil menguat terhadap Euro maka tidak menutup kemungkinan USD akan menguat terhadap beberapa mata uang lainnya di dunia.
Selain itu rencana The Fed untuk menaikan tingkat suku bunga secara bertahap di tahun ini makin mempertegas penguatan yang terjadi pada USD secara jangka pendek.