Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA SAHAM 7 JANUARI: IHSG Ditutup Turun Tajam 1,7% Bersamaan Dengan Bursa Regional

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 51,16 poin atau 1,12% ke level 4.608,98 pada perdagangan Rabu (6/1/2016).
Papan pergerakkan Indeks Harga Saham Gabungan/Bisnis.com
Papan pergerakkan Indeks Harga Saham Gabungan/Bisnis.com
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA-- Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,77% atau 35,29 poin ke level 4.573,69 pada perdagangan Kamis (7/1/2016).

Pelemahan ini terjadi setelah indeks menguat 1,82% dalam dua hari dan sejalan dengan pelemahan bursa global dan regional.

Tekanan itu terjadi seiring investor kembali khawatir terhadap perlambatan ekonomi China. 

Nilai tukar yuan yang dibiarkan melemah oleh bank sentral China untuk membantu perekonomiannya direspon negatif oleh pasar modal karena dinilai memberi kesan  ekonomi negara tersebut masih melambat.

Sebelumnya indeks ditutup menguat 51,16 poin atau 1,12%  ke level 4.608,98  pada perdagangan Rabu (6/1/2016).

Bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Ikuti pergerakkannya hingga penutupan.

16:05 WIB
Pukul 16.00 WIB: IHSG Ditutup Turun Tajam 1,7% Bersamaan Dengan Bursa Regional

IHSG merosot tajam bersama bursa regional, melemah 1,7% atau 78,53 poin ke level 4.530,45 di penutupan.

13:38 WIB
Pukul 13.33 WIB: Awal Sesi II IHSG Lanjutkan Pelemahan ke 4.553,59

IHSG melanjutkan pelemahannya sebesar 1,2% atau 55,39 poin ke level 4.553,59 pada awal perdagangan sesi II.

Pelemahan ini masih sejalan dengan pergerakan bursa regional Asia yang cenderung tertekan.

"Hari ini IHSG akan mengalami tekanan seiring pelemahan bursa global dan regional," papar Tim Riset Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya.

12:02 WIB
Pukul 12.00 WIB: IHSG Turun 1,11% ke 4.557,84 di Jeda Siang

IHSG merosot 1,11% atau 51,14 poin ke level 4.557,84 di jeda siang.

11:11 WIB
Pukul 11.07 WIB: IHSG Masih Tertekan Tajam, Sektor Barang Konsumsi Turun Paling Tajam

IHSG masih melemah tajam 0,98% atau 45,11 poin ke level 4.563,87. Sembilan sektor seluruhnya masih melemah dipimpin penurunan indeks barang konsumsi 1,67%.

10:03 WIB
Pukul 10.00 WIB: Seluruh Sektor Melemah, IHSG Bertahan di Zona Merah

IHSG masih terpantau berada di zona merah dalam sejam pertama perdagangan dengan melemah 0,89% atau 41,18 poin ke level 4.567,81. Pelemahan ini sejalan dengan turunnya seluruh indeks sektoral yang ada di Bursa Efek Indonesia. Indeks Konsumer memimpin pelemahan 9 indeks sektoral dengan turun 1,4%.

08:58 WIB
Pukul 08.55 WIB: IHSG Dibuka Melemah Mengikuti Tekanan Bursa Global dan Asia

IHSG dibuka melemah 0,77% atau 35,29 poin ke level 4.573,69 pada perdagangan Kamis (7/1/2016).

Pelemahan ini terjadi setelah indeks menguat 1,82% dalam dua hari dan sejalan dengan pelemahan bursa global dan regional.

Tekanan itu terjadi seiring investor kembali khawatir terhadap perlambatan ekonomi China. 

Nilai tukar yuan yang dibiarkan melemah oleh bank sentral China untuk membantu perekonomiannya direspon negatif oleh pasar modal karena dinilai memberi kesan  ekonomi negara tersebut masih melambat.

08:28 WIB
Pukul 08.28 WIB: Bursa Global dan Asia Tertekan Kekhawatiran Perlambatan di China

Nilai tukar yuan yang dibiarkan melemah oleh bank sentral China untuk membantu perekonomiannya direspon negatif oleh pasar modal karena dinilai memberi kesan  ekonomi negara tersebut masih melambat.

Bursa Eropa dan Bursa AS ditutup melemah pada dini hari tadi dengan indeks Stoxx Europe 600 turun 1,3% ke level 354,35.

Sementara itu, indeks S&P 500 turun 1,3% ke level 1.990,26, Dow Jones Industrial Average turun 252,15 poin atau 1,5% ke level 16.906,5, dan Nasdaq Composite Index turun 1,1%

Pagi ini, bursa Asia juga mencetak pelemahan di hari keempat mengikuti tekanan bursa global. Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0,1% ke level 126,87.

Indeks Jepang Topix melemah 0,1%, indeks Australia S&P/ASX 200 melemah 0,1%, dan indeks Selandia Baru S&P/NZX 50 melemah 0,4%, indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,1%.

"Pergerakan yuan menjadi inti kekhawatiran. Ini adalah kunci, dan para trader merasa ini menggambarkan pelemahan yuan masih akan berlanjut dan menjadi tambahan ketegangan ekonomi global," ujar Chris Weston, Chief Markets Strategist IG Ltd, seperti dikutip Bloomberg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper