Bisnis.com, JAKARTA-- Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengawali pekan perdagangan terakhir tahun ini dengan pelemahan 0,23% atau turun 10,36 poin ke level 4.512,30, Senin (28/12/2015).
Pergerakan ini tidak sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang menguat pagi ini. Sebelumnya indeks naik 0,11% sebesar 5,08 poin ke level 4.522,65.pada perdagangan terakhir pekan lalu, Rabu (23/12/2015).
Setelah berfluktuasi pada awal perdagangan, Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil ditutup melesat 37,70 poin atau 0,77% ke level 4.557,35 dari pekan lalu 4.522,65. Penguatan IHSG terjadi saat bursa saham di Asia Pasifik bervariasi. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level terkuat 4.568,12 dan terlemah 4.511,62.
Ikuti perkembangan IHSG dari pembukaan hingga penutupan.
Setelah berfluktuasi pada awal perdagangan, Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil ditutup melesat 37,70 poin atau 0,77% ke level 4.557,35 dari pekan lalu 4.522,65. Penguatan IHSG terjadi saat bursa saham di Asia Pasifik bervariasi. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level terkuat 4.568,12 dan terlemah 4.511,62.
Di awal perdagangan sesi II, penguatan IHSG semakin besar dengan naik 0,72% atau 32,55 poin ke level 4.555,22.
Setelah bergerak bervariasi, IHSG menguat 0,6% atau 27,12 poin ke level 4.549,78 di akhir perdagangan sesi I.
IHSG berfluktuasi pada pagi ini seiring penguatan 6 indeks sektoral dan pelemahan 3 indeks sektoral.
Penguatan paling tajam terjadi pada saham emiten agribisnis. Indeks sektor pertanian naik 1,43%.
Di sisi lain, indeks sektor industri dasar membebani IHSG dengan pelemahan 1,07%.
IHSG berbalik arah menguat tipis setelah dibuka melemah pagi ini. Indeks terpantau naik naik 0,09% atau 4,29 poin ke level 4.526,94 pada pukul 09.12 WIB. Selanjutnya penguatan indeks menipis jadi 0,02% atau 0,94 poin ke level 4.523,59 pada pukul 09.18 WIB.
IHSG mengawali pekan perdagangan terakhir tahun ini dengan pelemahan 0,23% atau turun 10,36 poin ke level 4.512,30. Pergerakan ini tidak sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang menguat pagi ini.
Penguatan harga minyak pada pekan lalu mendorong bursa AS dan Eropa bergerak di zona hijau pada penutupan perdagangannya. Adapun pagi ini, bursa Asia melanjutkan penguatan dengan Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% ke level 131,37.
Vasu Menon, Vice President of Wealth Management Oversea-Chinese Banking Corp. Singapur menilai outlook pergerakan pasar saham pada 2016 seharusnya sudah semakin jelas seiring adanya laju kenaikan The Fed.
"Selain itu ekonomi China diharapkan memberi sinyal stabil yang akan berdampak positif bagi harga komoditas dan ekonomi negara berkembang,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg.
Pekan lalu harga minyak mentah berjangka melonjak 9,7%, penguatan terbesar dalam 4 bulan, seiring persediaan di AS menurun.
Indeks Standard & Poor’s 500 tercatat naik 2,8% dalam pekan lalu. Indeks S&P 500 menguat 55,44 poin ke level 2.060,99 sepanjang pekan lalu.
Adapun Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite Index keduanya naik 2,5%, mencetak performa terbaik sejak 20 November.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 2,7%.