Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fokus Kawasan JIIPE, AKR Corporindo (AKRA) Butuh Dana Rp4 Triliun

Emiten distributor bahan bakar minyak dan industri kimia dasar PT AKR Corporindo Tbk. membutuhkan dana hingga Rp4 triliun untuk pengembangan Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE), yang akan menjadi fokus diversifikasi perseroan ke depan.
AKR Corporindo membutuhkan dana hingga Rp4 triliun untuk pengembangan Java Integrated Industrial Port Estate/ilustrasi
AKR Corporindo membutuhkan dana hingga Rp4 triliun untuk pengembangan Java Integrated Industrial Port Estate/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA- -Emiten distributor bahan bakar minyak dan industri kimia dasar PT AKR Corporindo Tbk. membutuhkan dana hingga Rp4 triliun untuk pengembangan Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE), yang akan menjadi fokus diversifikasi perseroan ke depan.

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan perseroan akan mulai meningkatkan porsi pendapatan dari JIIPE hingga 20%-30%, mendekati segmen distribusi bahan bakar minyak, yang kini mencapai 74%. Saat ini, pendapatan dari JIIPE baru mencapai 1% dari total revenue perseroan.

"Dulu kami di industri kimia dasar, lalu menambah ke distribusi BBM. Ke depan, kami akan fokus ke JIIPE dan distribusi BBM karena sangat potensial," ungkapnya saat berbincang dengan Bisnis.com, akhir pekan lalu.

JIIPE adalah kawasan terintegrasi yang antara lain mencakup pelabuhan dan kawasan industri. Proyek ini dikerjakan bersama oleh emiten berkode saham AKRA dan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).

Hingga sekarang, perseroan sudah merogoh kocek Rp3,6 triliun untuk proyek JIIPE, yang sebagian besar bagi pengadaan lahan. Total nilai investasi tahap pertama proyek ini sebesar Rp7 triliun-Rp8 triliun.

Dia mememerkirakan, manajemen AKRA membutuhkan dana sekitar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun dalam waktu 3-4 tahun ke depan. Dana tersebut untuk pengembangan JIIPE yang akan dirogoh dari internal dan eksternal, termasuk pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Indonesia Eximbank, dan PT BPD Bank Jawa Timur Tbk.

Menurutnya, dana pengembangan JIIPE tersebut tidak termasuk pendanaan bagi utilitas. Fasilitas yang dimaksud seperti pembangunan power plant batu bara dan gas, pengolahan air, hingga transportasi intermoda, serta pelabuhan.

Rencananya, perseroan bakal membangun pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas dengan kapasitas 2x660 Megawatt dengan kebutuhan dana US$1,6 miliar-US$1,7 miliar. Tahun depan, perseroan akan mulai membangun power plant tahap I dengan kapasitas 500 MW.

"Feasibility studies akan selesai Juni-Juli 2016, power plant yang akan dibangun menggunakan gas terlebih dahulu. Nanti, setelah itu, tahap dua akan menggunakan batu bara," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper