Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (KAEF) berencana masuk ke bisnis garam industri pada 2019 setelah debut proyek dua pabrik garam farmasi rampung dan berproduksi.

Rencana itu dikemukakan oleh Direktur Utama KAEF Rusdi Rosman seusai menandatangani kesepakatan pembentukan perusahaan patungan dengan PT Sungwun Pharmacopia Indonesia -- perusahaan penanaman modal asing asal Korea Selatan -- untuk mendirikan pabrik bahan baku obat, di Bogor, Jumat (18/12/2015). 

Dia mengatakan KAEF kini memiliki hak paten garam farmasi sehingga mudah bagi perusahaan memproduksi jenis garam lain. 

"Kami mau masuk ke situ juga karena teknologinya dari kami sekarang, hasil kerja sama BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dengan Kimia Farma," katanya. 

Komisaris KAEF Wahono Sumaryono menambahkan, tidak sulit bagi perseroan mengembangkan garam industri karena saat ini telah memiliki teknologi garam farmasi yang lebih canggih. 

Kadar natrium klorida (NaCl) garam farmasi mencapai 99,7%, sedangkan garam industri lebih rendah, yakni 95%. "Kalau garam farmasi sudah bisa, garam industri lebih gampang karena tingkat kemurniannya beda," tutur Wahono.

Perseroan belum menyusun rencana kapasitas produksi berikut nilai investasi yang dibutuhkan. Namun, Wahono mengestimasi investasi pabrik garam industri lebih murah ketimbang garam farmasi yang senilai Rp33 miliar. 

Beberapa lokasi juga sedang dipikirkan untuk dipilih, seperti Jeneponto, Sulawesi Selatan; Cirebon, Jawa Barat; dan Nusa Tenggara Timur. Madura tidak masuk ke dalam opsi karena pulau itu sudah masuk ke dalam rantai pasok garam farmasi melalui PT Garam (Persero). 

"Daerah paling bagus kalau garam industri itu NTT karena panasnya terik. Mungkin kami akan cari lokasi di timur (Indonesia)," kata Wahono.

Dalam kesempatan sama, KAEF mengklaim akan mengantongi izin produksi garam farmasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada pekan ketiga Desember. 

Dengan demikian, kata Komisaris Utama KAEF Farid Wadjdi Husain, pabrik garam farmasi KAEF di Watudakon, Jombang, Jawa Timur, bisa berproduksi mulai Januari 2016.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper