Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Kian Terbenam, AKRA Pede Laba Menjulang

Meski harga minyak dunia terus terbenam di bawah US$40 per barel, emiten distributor bahan bakar minyak dan industri kimia dasar PT AKR Corporindo Tbk. optimistis pendapatan perseroan hingga akhir tahun bakal menjualang.
AKR Corporindo/akr.co.id
AKR Corporindo/akr.co.id

Bisnis.com, BITUNG--Meski harga minyak dunia terus terbenam di bawah US$40 per barel, emiten distributor bahan bakar minyak dan industri kimia dasar PT AKR Corporindo Tbk. optimistis pendapatan perseroan hingga akhir tahun bakal menjualang.

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengaku pasrah bila harga minyak dunia terus melorot. Bahkan, dia memprediksi dalam 2-3 tahun ke depan, harga minyak bakal tetap rendah di bawah US$40 per barel.

"Pendapatan kami memang turun karena harga turun akibat harga minyak dunia turun. Tapi volume dan margin harus naik, akhir tahun volume bisa naik 20% dan margin 20%-25% year-on-year," paparnya saat berbincang dengan Bisnis pada Kamis (17/12/2015).

Per kuartal III/2015, pendapatan emiten berkode saham AKRA tersebut melorot akibat rendahnya harga minyak dunia. Namun, perseroan meraup laba bersih periode berajalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp845,29 miliar, meroket 46,08% yoy dari sebelumnya Rp578,65 miliar.

Margin kotor AKRA tumbuh dari 7,24% menjadi 10,9%, margin usaha meningkat dari hanya 4,48% menjadi 7,23%, dan margin bersih naik dari 3,4% ke level 5,62%. Perseroan berhasil memangkas beban pokok penjualan sebesar 15% dari Rp15,75 triliun menjadi Rp13,39 triliun, serta beban keuangan sekitar 20,56% yoy dari Rp106 miliar menjadi Rp84,2 miliar.

Untuk mendukung kinerja, sambungnya, perseroan pada tahun ini telah menghabiskan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp300 miliar dari total alokasi Rp500 miliar. Sebagian besar dana yang dirogoh dari kas internal tersebut digunakan untuk pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Tidak hanya itu, ekspansi perseroan dalam kawasan industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) yang berada di Gresik, Jawa Timur, juga terus digenjot. Kawasan terintegrasi mencakup pelabuhan dan kawasan industri itu dikerjakan secara patungan bersama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).

Hingga saat ini, pendanaan yang sudah dikucurkan untuk proyek JIIPE menyentuh Rp3,6 triliun dari total nilai investasi tahap pertama sebesar Rp7 triliun-Rp8 triliun.

Luas total JIIPE lebih dari 2.933 hektare, termasuk di dalamnya kawasan industri seluas 1.761 Ha. Pembangunan tahap pertama mencakup kawasan industri seluas 800 hektare, sebagian dermaga, serta pelabuhan.

Lahan industri yang sudah terjual baru sekitar 27 Ha. Dari jumlah tersebut, baru 10 Ha yang dibukukan di laporan keuangan perusahaan dengan nilai total Rp128 miliar. "Target sekitar 50 Ha-60 Ha bisa dijual," paparnya.

Sementara itu, Direktur Utama AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo mengatakan perseroan meresmikan lima terminal BBM dengan investasi mencapai Rp1,03 triliun. Kelima terminal yang diresmikan terdiri dari dua unit terminal baru dan dua perluasan fasilitas.

Tiga terminal baru yang diresmikan a.l. Bitung sebanyak 7 unit tangki dengan kapasitas 30.500 Kiloliter, Palaran Kalimantan Timur sebanyak 3 unit tangki dengan kapasitas 15.000 KL, and Gabion Medan Sumatra Utara sebanyak 3 unit tangki dengan kapasitas 15.000 KL.

Adapun, perluasan fasilitas terminal yang diresmikan di dua lokasi, a.l. Pontianak Kalimantan Barat sebanyak 6 unit tangki dengan kapasitas 19.500 KL, dan Banjarmasin Kalimantan Selatan sebanyak 2 unit tangki dengan kapasitas 10.000 KL.

Dia menuturkan, peresmian pengoperasian dan perluasan terminal BBM milik AKRA tersebut menambah kapasitas 21 unit tangki sebanyak 90.000 KL.

Penambahan tangki baru tersebut membuat kepemilikan AKRA menjadi 166 unit tangki penyimpanan, dengan kapasitas 656.000 KL. Sebelumnya, AKR memiliki fasilitas penyimpanan sebanyak 102 unit tangki dengan kapasitas 313.490 KL dan 17 unit tangki sewa dengan kapasitas 250.800 KL.

"Diharapkan tangki-tangki ini selanjutnya dapat menunjang program pemerintah untuk pendistribusian BBM ke seluruh pelosok Indonesia, dan dapat membantu percepatan laju roda perekonomian di wilayah Indonesia, khususnya Sulawesi dan kawasan timur Indonesia," paparnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said saat meresmikan terminal BBM milik AKR Corporindo di Bitung Sulawesi Utara, mengapresiasi investasi perseroan pada infrastruktur energi di Indonesia Timur.

Meskipun kapasitas tambahan tidak cukup besar bila dibandingkan dengan kebutuhan nasional, Sudirman menegaskan persoalan infrastruktur BBM tidak dapat dipikul sendirian oleh PT Pertamina (Persero).

"Pemerintah akan terus mendorong investasi infrastruktur energi. Semakin banyak terminal dibangun, pasokan energi akan terjamin dan pertumbuhan ekonomi akan terdorong," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper