Bisnis.com, JAKARTA— IHSG melemah terbatas di awal perdagangan Kamis (10/12/2015), bergerak sejalan dengan mayoritas indeks global yang terseret kelesuan harga komoditas.
IHSG dibuka melemah 0,51% atau 22,62 poin ke level 4.441,57. Pada pukul 09.19 WIB, laju pelemahan IHSG berkurang menjadi 0,2% atau 8,72 poin ke level 4.455,46.
Sebanyak 82 saham bergerak melemah dari 521 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Adapun 47 saham menguat dan 392 saham stagnan.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) adalah beban terberat IHSG dengan pelemaban 4,48 poin. Di sisi lain, PT Indocement Tunggal Perkasa TBk (INTP) memimpin saham yang menguat dengan kenaikan 2,32 poin.
Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 6 indeks sektoral melemah dan 3 indeks sektoral menguat. Pelemahan paling dalam terjadi pada indeks sektor infrastruktur yang turun 0,56%.
“Sentimen utama global adalah harga minyak yang masih lesu, kini bergerak di sekitar US$37/barel,” papar Tim Riset NH Korindo Securities.
Kontrak minyak WTI yang pada perdagangan kemarin sempat rebound hingga 3,95% akibat rilis data penurunan stok minyak di AS, kembali merosot 0,93% di penutupan. Hari ini, minyak WTI diperdagangkan menguat 0,73% ke US$37,43/barel, di kisaran harga terendah 6 tahun.
Indeks Dow Jones dini hari tadi ditutup melemah 0,43%, sedangkan STOXX Eropa turun 0,61%. Nikkei 225 pagi ini bergerak melemah 0,95%, Stratist Times turun 0,46%, sedangkan Kospi turun tipis 0,09%.
Indeks Bisnis27 melemah 0,90% di pembukaan ke level 380,48. Pada pukul 09.19 WIB, Bisnis27 turun 0,36% atau 1,39 poin ke level 382,55.
Saham-saham beban IHSG pada awal perdagangan:
BMRI | -2,22% |
TLKM | -1,00% |
BBRI | -0,69% |
EXCL | -3,87% |
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
INTP | +3,28% |
UNVR | +0,71% |
GGRM | +1,71% |
LPPF | +2,30% |
sumber: Bloomberg