Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Kospi meneruskan pelemahan pada Selasa (8/12/2015), tertekan pergerakan harga minyak dan sentimen China.
Kospi ditutup melemah 0,75% atau 14,63 poin ke level 1.949,04. Indeks bergerak antara level 1.948,43—1.971,07 setelah dibuka naik tipis 0,03%.
“Selama ekonomi China melambat, pertumbuhan negara berkembang di Asia pasti terdampak karena sebagian besar dari mereka tergantung pada pertumbuhan ekonomi China,” kata Jason Chong dari Manulife Asset Management Services.
Kinerja perdagangan China memperkuat indikasi pelambatan ekonomi di Negeri Tiongkok. Ekspor China telah merosot 5 bulan berturut-turut, turun 6,8% year on year pada November.
Pergerakan saham global juga terseret oleh penurunan tajam harga minyak. Minyak WTI hari ini masih diperdagangkan di kisaran harga terendah sejak 2009, menguat 0,04% ke US$37,69/barel pada pukul 13.41 WIB.
Dua saham produsen elektronik raksasa Korea Selatan sempat menguat di tengah pelemahan indeks Kospi terdorong gosip rencana akusisi Electrolux.
Samsung Electronics, perusahaan berkapitalisasi terbesar dalam Kospi, berakhir stagnan setelah sempat terdongkrak hingga 0,79%. Adapun saham LG Electronics pagi tadi naik hingga 1,15% sebelum ditutup merosot 1,34%.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
8/12/2015 | 1.949,04 | -0,75% |
7/12/2015 | 1.963,67 | -0,54% |
4/12/2015 | 1.974,40 | -0,99% |
3/12/2015 | 1.994,07 | -0,76% |
2/12/2015 | 2.009,29 | -0,72% |
Sumber: Bloomberg