Bisnis.com, JAKARTA— Sentimen dari China membuat indeks harga saham gabungan semakin tertekan pada jeda siang Selasa (8/12/2015). Volume perdagangan saham di Jakarta merosot sehari sebelum libur pilkada.
IHSG melemah 0,71% atau 32,13 poin ke level 4.589,26 pada akhir sesi I. Indeks pagi ini bergerak antara level 4.487,79—4.522,35 setelah dibuka turun 0,58%.
Sebanyak 49 saham menguat, 207 saham melemah, dan 264 saham stagnan dari 521 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
PT Astra International Tbk (ASII) adalah beban utama IHSG dengan pelemahan 3,07% di jeda siang, diikuti oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang turun 1,89%.
Di sisi lain, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) bertahan menguat 2,86% bersama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang naik 0,66%.
“Market hari ini sangat sepi. Pada pukul 10.47 WIB, baru Rp1,4 triliun padahal biasanya di atas Rp2 triliun. (Sentimen) karena harga minyak turun dalam ke bawah US$40, level terendah 6 tahun,” kata Muhammad Wafi, Analis Teknikal Bahana Securities saat dihubungi hari ini, Selasa (8/12/2015).
Pasar saham di Indonesia besok tutup selama libur nasional untuk pelaksanaan pilkada. Minyak WTI dini hari tadi ditutup anjlok 5,8% ke US$37,65/barel pasca keputusan OPEC membiarkan negara anggota memproduksi minyak di atas kuota.
Hari ini, tekanan tambahan muncul dari data neraca perdagangan China. Ekspor China merosot selama 5 bulan berturut-turut setelah membukukan penurunan 6,8% year on year pada November.
Kinerja perdagangan China membuat yuan terdepresiasi ke level terlemah sejak 2011. Renminbi diperdagangkan turun 0,2% ke 6,4207 per dolar AS pada pukul 12.20 WIB.
Seluruh bursa regional bergerak melemah. Nikkei 225 turun 1,06%, Hang Seng melemah 1,68%, sedangkan Stratis Times turun 0,94%.
Indeks Bisnis27 melemah 0,97% atau 3,79 poin ke level 387,82 pada jeda siang. Bisnis27 bergerak antara level 387,65—391,91 setelah dibuka turun 0,86% ke level 388,25.
