Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,2% atau 27 poin ke level Rp13.86/US$ pada perdagangan Senin (7/12/2015).
Pergerakan mata uang Garuda itu sejalan dengan mata uang di kawasan regional Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, kurs terus melemah dan bergerak pada kisaran Rp13.808/US$-Rp13.887/US$.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah 4 poin atau 0,03% ke level Rp13.837/US$. Adapun, kurs transaksi BI dipatok Rp13.906/US$ untuk kurs jual dan Rp13.768/US$ untuk kurs beli.
Ekonomi Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan rilis kebijakan ekonomi baru pada Jumat sore dan penguatan dolar berpengaruh pada pergerakan rupiah hari ini.
Pemerintah merilis paket kebijakan ke-7 pada Jumat yang berisi insentif pajak penghasilan dan tax allowance kepada industri padat karya.
Adapun dolar menguat setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat. Sektor non pertanian AS menyerap 211.000 tenaga kerja sepanjang November.
“Respons rupiah terhadap kebijakan ekonomi diperkirakan positif akan tetapi kembalinya dollar index yang kuat menyusul baiknya data ekonomi AS berpeluang mendorong depresiasi rupiah hari ini,” kata Rangga.
Berikut kurs rupiah di pasar spot:
Tanggal | Level (Rp/US$) | Perubahan (%) |
7/12/2015 | 13.887 | -0,2% |
4/12/2015 | 13.834 | +0,08 |
3/12/2015 | 13.845 | -0,47 |
2/12/2015 | 13.780 | +0,03 |
1/2/2015 | 13.784 | +0,45 |
Sumber: Bloomberg.