Bisnis.com, JAKARTA— Harga karet bertahan di level tertinggi 6 pekan pada Kamis (3/12/2015), ditopang oleh rebound harga minyak mentah.
Kontrak karet untuk pengiriman Mei 2016, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange, ditutup menguat 1,43% ke harga 170,70 yen atau Rp19.139 per kilogram.
Harga komoditas tersebut rebound setelah sempat jatuh hingga 1,19% ke harga 166,30 yen per kilogram mengikuti penurunan tajam harga minyak.
Minyak Brent kemarin ditutup di level terendah sejak 2009, merosot 4,39% ke harga US$42,49/barel tertekan spekulasi OPEC akan mempertahankan kuota produksi di tengah kelesuan harga minyak.
Namun, hari ini Arab Saudi dikabarkan berencana mengajukan proposal penurunan kuota produksi. Brent rebound hingga 2,07% ke US$43,37/barel.
Suplai yang semakin berkurang memberikan sentimen positif pada pergerakan harga karet di bursa Jepang dalam beberapa pekan terakhir.
Stok karet alam menipis di China dan Jepang. Stok karet Jepang turun 4,2% ke 10,61 juta ton per 10 November 2015, sedangkan stok karet alam di Shanghai turun 17% ke 191,47 ton per akhir pekan lalu.
Hujan juga masih mengguyur wilayah bagian selatan Thailand dan menurunkan produksi karet di wliyaha tersebut. China adalah konsumen karet terbesar dunia, sedangkan Thailand adalah negara produsen terbesar.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Mei 2016 di TOCOM
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
3/12/2015 | 170,70 | +1,43% |
2/12/2015 | 168,30 | +2,56% |
1/12/2015 | 164,10 | +1,23% |
30/11/2015 | 162,10 | -0,43% |
27/11/2015 | 162,80 | -1,15% |
Sumber: Bloomberg