Bisnis.com, JAKARTA-- Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mixed pada perdagangan Kamis (3/12/2015).
Tim Riset Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 4510-4578.
Dalam risetnya dia menyebutkan sejumlah faktor eksternal dan internal yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG a.l:
Bursa saham Amerika ditutup negatif dengan adanya penurunan dari harga minyak. Sementara itu, adanya peluang kenaikan suku bunga The Fed pada akhir tahun ini karena membaiknya ekonomi AS.
Selain itu, Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan meningkatkan stimulus moneter.
Dari dalam negeri, shortfall pajak tahun ini diprediksi mencapai 15-20% dari target atau senilai Rp 194-258 triliun. Sedangkan belanja APBN sampai saat ini baru terserap 79% dan ditaksir dapat mencapai 90-92% pada akhir tahun. Pemerintah menerbitkan SUN berdenominasi dolar AS (global fund) sebesar US$ 3,5 miliar.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menilai saat ini risiko stabilitas makroekonomi mulai mereda ditandai dengan nilai tukar yang menguat, inflasi yang menurun diperkirakan mendekati 3% hingga akhir tahun ini, dan defisit transaksi berjalan yang menurun diperkirakan di bawah 2% serta pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan berada di bawah 5%.
Hasil survey konsumen BI mengindikasikan tingkat keyakinan konsumen pada November 2015 menguat dibandingkan bulan sebelumnya. Indeks keyakinan konsumen (IKK) November 2015 di level 103,7 atau naik dari 99,3 pada bulan Oktober. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan indeks kondisi ekonomi dan indeks ekspektasi konsumen (IEK).
