Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Siapkan Pengembangan Produk pada Tahun Depan

Selain melakukan pemeringkatan pada perusahaan, tahun depan PT Pemeringkat Efek Indonesia siap untuk melakukan pemeringkatan pada sejumlah produk baru.nn

Bisnis.com, JAKARTA-- Selain melakukan pemeringkatan pada perusahaan, tahun depan PT Pemeringkat Efek Indonesia siap untuk melakukan pemeringkatan pada sejumlah produk baru.

Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Salyadi Saputra mengatakan Pefindo akan melakukan pengembangan produk baru tahun depan. Sejumlah produk baru tersebut a.l project finance, dana investasi real estate (DIRE), Partial Guarantee, dan obligasi daerah.

Menurutnya, seiring dengan sudah diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan atau PMK terkait penghapusan pajak berganda untuk kontrak investasi kolektif sebagai lanjutan dari paket kebijakan pemerintah jilid V, akan banyak para pengembang yang berminat membungkus asetnya menjadi DIRE.

“Diharapkan akan banyak ya,” kata Salyadi di Jakarta, Rabu (2/12/2015).

Sementara  itu, untuk pemeringkatan obligasi daerah, kata Salyadi, memang diharapkan bisa dilakukan tahun depan. Menurutnya, Pefindo sudah melakukan pemeringkatan terhadap dua pemerintah daerah, salah satunya adalah Jawa Barat. Namun demikian, itu belum untuk penerbitan obligasi daerah.

“Baru pemeringkatan pemda, kami inginnya tahun depan semoga bisa ada yang diperingkat untuk menerbitkan obligasi daerah,” tambahnya.

Terkait, wacana pemeringkatan reksa dana yang pernah digulirkan Pefindo, Salyadi mengatakan belum bisa terealisasi hingga kini. Adapun, Pefindo masih menunggu minat dari para manajer investasi untuk merealisasikan rencana tersebut.

Menurutnya, ada beberapa hal yang membuat rencana pemeringkatan reksa dana ini terhambat. Pertama, belum adanya permintaan dari manajer investasi untuk dilakukannya pemeringkatan terhadap produk reksa dana. Kedua, pemeringkatan reksa dana terkendala kurangnya data terkait aset dasar reksa dana.

Manajer investasi (MI) cenderung tidak ingin mengungkapkan isi produk kelolaanya. Alasannya, isi reksa dana menyangkut strategi investasi sehingga akan sulit untuk diungkap.

“Belum (terealisasi). Sulit untuk manajer investasi membuka aset reksa dana mereka, mereka tidak ingin kebanyakan,” kata Salyadi.

Untuk diketahui, masing-masing MI memiliki strategi pengelolaan reksadana yang berbeda. Jika dibeberkan, maka terdapat kekhawatiran strategi akan dilihat oleh MI lain. Selain itu, saat ini regulator juga tidak mewajibkan pemeringkatan reksadana. Hal ini pada akhirnya membuat pemeringkatan reksadana kurang diminati oleh MI.

Sebelumnya, Vice President Investment PT Quant Kapital Investama Hans Kwee tidak begitu sepakat dengan adanya pemeringkatan yang dilakukan oleh Pefindo. Dia menilai, saat ini sudah ada lembaga semacam PT Infovesta Utama, serta Bloomberg yang bisa memperlihatkan peringkat reksa dana.

Kemudian, pemeringkatan yang dilakukan Pefindo juga membutuhkan biaya yang besar. Hal ini juga yang membuat MI tidak begitu minat dengan adanya pemeringkatan reksa dana.

Pada sisi lain, hingga 20 November 2015, Pefindo telah melakukan pemeringkatan terhadal lebih dari 170 entitas dan 2 pemerintah daerah. Adapun, entitas dari sektor properti dan konstruksi sekitar 15%, perkebunan 7%, makanan dan minuman 4%, sekuritisasi 3% dan telekomunikasi 3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper