Bisnis.com, JAKARTA—PT Energi Mega Persada Tbk. masih mengalami rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$40,08 juta pada kuartal III/2015, merosot dari periode yang sama tahun sebelumnya yang masih laba US$33,24 juta.
Dalam laporan keuangan yang dirilis Kamis (25/11/2015), perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Bakrie itu juga mencatatkan penurunan pendapatan sekitar 22,87% secara year-on-year dari US$603,06 juta menjadi US$465,14 juta.
Rugi yang diderita disebabkan kenaikan 17,08% pada beban pokok penjualan dari US$396,99 juta menjadi US$464,81 juta, serta melonjaknya beban usaha sebesar 65,14% dari US$11,56 juta ke posisi US$19,09 juta.
Sementara itu, beban keuangan mengalami penyusutan 36,83% dari US$60,25 juta menjadi US$38,05 juta.
Direktur Utama Energi Mega Persada (ENRG) Imam Agustino menuturkan sebenarnya penjualan, EBITDA, dan produksi perseroan per kuartal sudah konsisten.
“Alasan utama yang menyebabkan kerugian bersih adalah beban penyusutan yang cukup tinggi sebagai akibat diharuskannya ENRG mengaplikasikan metode standar akuntasi keuangan terbaru,” jelasnya dalam pernyataan resmi perseroan, Kamis (26/11/2015).
Imam mengklaim EBITDA perseroan pada kuartal III/2015 sebesar US$236 juta. Di sisi pendapatan, perseroan menargetkan dapat meraih antara US$680 juta-US$700 juta hingga akhir 2015. (AMA)