Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mixed pada perdagangan Kamis (26/11/2015).
Tim Riset Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 4.500-4.650.
Sejumlah pergerakan bursa global serta data ekonomi dalam negeri menjadi katalis penggerak IHSG hari ini.
Bursa AS ditutup flat, dengan volume perdagangan yang relatif sepi menjelang liburan Thanksgiving.
Dari AS, dirilis beberapa data yang dapat menjadi indikasi kenaikan suku bunga pada bulan Desember mendatang. Data inflasi berada di level 1.3% YoY dan initial jobless claims turun 11,000 dari bulan sebelumnya menjadi 260,000. Pendapatan personal juga naik 0.4%.
Dari dalam negeri, realisasi penerimaan bea dan cukai mencapai Rp 134 triliun, atau 69% dari total target APBN-P 2015.
Dengan ini, ditargetkan total penerimaan bea dan cukai 2015 dapat berada di level Rp 192.5 triliun, atau 95% dari total target APBN-P 2015.
Harga jual gas industri di Sumatera Utara disepakati hanya turun US$ 1.79 per MMBtu, dibawah rencana awal pemerintah US$2.5—US$3.
“Faktor eksternal dan internal tersebut memberikan sentimen positif terhadap indeks,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.