Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi kembali bergerak sideways cenderung melemah pada Rabu (25/11/2015).
Tim Riset Samuel Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 4.524-4.565.
“Pergerakan IHSG diperkirakan akan kembali sideways seiring mulai netralnya sentimen dari geopolitik dan bursa regional Asia yang dibuka mixed pagi ini,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.
Dia memaparkan fokus investor di bursa global semalam beralih ke masalah geopolitik dimana memanasnya tensi antara Rusia dan Turki (yang adalah anggota NATO) pasca penembakan jatuh pesawat Rusia di wilayah Turki.
“Hal ini membuat pasar lebih cautios dan menurunkan risk appetite sehingga investor cenderung memilih untuk beralih ke asset-aset save haven seperti obligasi US dan Jerman serta Emas,” tambahnya.
Bursa Eropa terkoreksi signifikan kemarin sekitar 1,2% memfaktorkan hal ini. Namun demikian, bursa AS berhasil ditutup menguat tipis sekitar 0,1% seiring sentimen negatif dari pemanasan tensi geopolitik terkompensasi oleh reli saham-saham energi seiring lonjakan harga minyak dunia dan rilis data GDP AS di kuartal III/2015 yang tumbuh 2,1%.
Harga minyak dunia melonjak 2,6% semalam ke level US$42,8/barel diikuti harga metal dunia seperti Nikel naik 5,7% dan Timah naik 0,5%.