Bisnis.com, JAKARTA— Kesulitan keuangan yang dialami PT Trikomsel Oke Tbk. membuat perusahaan ritel handset itu mesti makin mengencangkan ikat pinggang, termasuk dengan mengurangi jumlah pegawai.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/11/2015), perseroan mengakui jumlah karyawan berkurang dari 1.276 orang per 30 September 2014 menjadi 547 orang per 30 September 2015.
Corporate Secretary Trikomsel Oke (TRIO) Karnadi Widodo menyatakan hal ini dilakukan dalam rangka efisiensi dan menekan struktur biaya perusahaan sejalan dengan turunnya penjualan dan margin. Namun, dia menegaskan operasional perusahaan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Kegiatan operasional perseroan tetap berjalan baik walaupun terjadi pengurangan karyawan tetap. Hal ini juga merupakan langkah penghematan biaya yang sesuai untuk memastikan perseroan dapat mencapai efisiensi yang optimal tanpa mengorbankan operasi,” papar Karnadi.
TRIO tengah dalam proses restrukturisasi atas utang yang nilainya mencapai Rp6,4 triliun. Restrukturisasi diharapkan dapat dimulai pada Januari 2016. Seretnya likuiditas merupakan imbas dari merosotnya penjualan TRIO.
Pada kuartal III/2015, pendapatan perseroan menyusut hingga 29,76% menjadi Rp5,68 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,09 triliun. Perusahaan juga mengalami rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp324,02 miliar, jauh di bawah posisi setahun sebelumnya yang laba Rp196,23 miliar