Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mixed pada perdagangan Kamis (19/11/2015).
Tim Riset Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 4.475-4.533.
“Bursa AS ditutup positif seiring adanya peluang The Fed akan menaikkan suku bunga pada Desember ini,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.
Sementara itu, lanjutnya, pemerintah China menyatakan sedang berusaha mengatasi tantangan perlambatan pertumbuhan global tahun ini dengan menggerakan reformasi tapi tidak akan merubah kebijakan penanaman modal asing.
Adapun dari dalam negeri, sebanyak 52% dari 800 responden CEO perusahaan di Asia Pasifik menyatakan akan meningkatkan investasinya ke Indonesia dalam 12 bulan ke depan. Selain itu, outstanding utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal IV/2015 diperkirakan kembali naik meskipun pada kuartal III/2015 sempat turun US$ 2,1 miliar.
Hal ini didorong oleh peningkatan utang pemerintah menyusul terjadinya pelebaran shortfall (selisih target dan realisasi) penerimaan pajak. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan diproyeksikan lebih membaik dibandingkan 2015 yang diperkirakan hanya bisa tumbuh 4,7%. Hal tersebut dipicu oleh pertumbuhan ekonomi terutama berasal dari konsumsi swasta.
Berdasarkan Center of Reform on Economics (core), tahun depan konsumsi swasta dapat tumbuh 5,3% YoY atau lebih tinggi dari tahun ini yang diperkirakan hanya 5%.
“Faktor eksternal dan internal tersebut memberikan sentimen negatif terhadap indeks,” tambahnya.