Bisnis.com, JAKARTA—Depresiasi rupiah mendongkrak yield SUN di pasar obligasi. Namun, kenaikan suku bunga acuan tertahan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Data dari Bloomberg menunjukkan yield SUN FR70 naik 3 basis poin ke 8,618% pada pukul 11.46 WIB. Harga SUN bertenor 9 tahun tersebut turun 0,18% ke level 98,558.
Maximilianus Nico Demus, Analis Dana Pendapatan Tetap Samuel Sekuritas, mengatakan pergerakan rupiah membawa sentimen negatif ke pasar obligasi.
Harapan penaikan suku bunga The Fed dan aliran modal ke aset safe haven pasca serangan Paris mendorong nilai tukar dolar Amerika Serikat.
“Walaupun secara fundamental dalam jangka panjang, melihat inflasi yang turun dan perlambatan ekonomi, imbal hasil SUN seharusnya bisa lebih rendah dari level saat ini,” kata Nico, Senin (16/11/2015).
Pergerakan SUN Seri FR70 di Pasar Sekunder
Tanggal | Harga | Yield (%) |
16/11/2015 | 98,558 (-0,18% | 8,618 |
13/11/2015 | 98,733 (+0,18%) | 8,588 |
12/11/2015 | 98,552 (-0,16%) | 8,588 |
sumber: Bloomberg