Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Percepat Pelunasan, Blue Bird Tak Punya Utang Dolar

Direktur Keuangan Blue Bird (BIRD) Robert Rerimassie mengatakan pihaknya telah melunasi sebagian utang lebih cepat untuk menjaga rasio utang dan kesehatan perusahaan.
Blue Bird/Jibiphoto
Blue Bird/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA - PT Blue Bird Tbk. mempercepat pelunasan utang valuta asing (valas)  senilai US$24,4 juta untuk memangkas risiko kurs di tengah pelemahan nilai tukar rupiah. 

Direktur Keuangan Blue Bird (BIRD) Robert Rerimassie mengatakan pihaknya telah melunasi sebagian utang lebih cepat untuk menjaga rasio utang dan kesehatan perusahaan. Pembayaran utang telah dilakukan pada pertengahan 2015. 

"Sebagian utang luar negeri menggunakan dolar AS sudah kami percepat pembayarannya dan sebagian lagi kami konversi ke rupiah.  Jadi, sekarang utang dolar AS kami nihil," paparnya, Jumat (13/11/2015). 

Robert melanjutkan pembayaran kewajiban tersebut dilakukan menggunakan kas internal perusahaan. Per September 2015, posisi kas dan setara kas BIRD tercatat sekitar Rp248,72 miliar. 

Dengan demikian, saat ini perseroan memiliki debt-to-equity ratio di level 0,45 kali atau di bawah 31 Desember 2014 yang berada di posisi 0,57 kali.

Mengacu pada laporan keuangan kuartal III/2015, perusahaan taksi itu memiliki utang bank jangka pendek sebesar Rp486,31 miliar dan utang bank jangka panjang Rp950,53 miliar. 

Di sisi belanja modal, BIRD mengalokasikan dana Rp1,5 triliun-Rp2,22 triliun pada 2016. "Realisasinya nanti bergantung pada situasi ekonomi," tukas Robert. 

Sumber dana capital expenditur (capex) berasal dari kombinasi kas internal dan pinjaman perbankan. Dengan jumlah penambahan armada yang di bawah rencana, BIRD akan menggeser belanja modal yang tidak terealisasi tahun ini ke 2016. 

Selain untuk penambahan armada, capex juga akan dipakai untuk menambah pool taksi di beberapa kota. Sampai saat ini, perseroan sudah memiliki 70 pool taksi. Tahun depan, BIRD berniat menambah enam hingga sepuluh pool.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper