Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KARET 10 November: Melonjak 2,39% Terdorong Spekulasi Stimulus China

Kontrak karet untuk pengiriman April 2016, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange, ditutup melonjak 2,39% ke harga 158,60 yen atau Rp17.187 per kilogram.
Karet Alam
Karet Alam

Bisnis.com, JAKARTA— Harga karet mencatatkan penguatan paling tajam dalam sebulan pada Selasa (10/11/2015) didorong spekulasi tambahan stimulus di China.

Kontrak karet untuk pengiriman April 2016, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange, ditutup melonjak 2,39% ke harga 158,60 yen atau Rp17.187 per kilogram.

Komoditas tersebut hari ini berfluktuasi antara penguatan 3,1% ke harga 159,70 yen per kilogram dan pelemahan hingga 0,58% ke harga 154 yen per kilogram.

“Data ekonomi yang lemah dari China memicu spekulasi negara tersebut akan melonggarkan kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan,” kata Naohiro Niimura dari Market Risk Advisory kepada Bloomberg.

Permintaan dari industri manufaktur membuat China menjadi negara konsumen karet alam terbesar di dunia.

Badan statistik Negeri Tiongkok pagi ini mengumumkan inflasi Oktober sebesar 1,3%, lebih rendah dari estimasi ekonm di level 1,5% dan lebih rendah dari 1,6% pada September.

Pertumbuhan indeks harga konsumen di China menandakan tingkat konsumsi domestik masih lesu sekaligus memberikan ruang bagi pelonggaran moneter tambahan. 

Stimulus melalui pelonggaran moneter bisa mendorong aktivitas ekonomi sekaligus meningkatkan permintaan komoditas dari pabrik-pabrik di China.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak Maret 2016 di TOCOM

 

Tanggal

Level

Perubahan

10/11/2015

158,60

+2,39%

9/11/2015

154,90

-0,13%

6/11/2015

155,10

+0,13%

5/11/2015

154,90

-0,51%

4/11/2015

155,70

-2,5%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper