Bisnis.com, JAKARTA— Indikasi perbaikan kinerja kondisi ekonomi domestik menahan laju kenaikan imbal hasil SUN di tengah tren kenaikan yield global.
Data dari Bloomberg menunjukkan yield SUN FR70 naik stagnan di level 8,668%. Harga SUN bertenor 9 tahun tersebut turun tipis 0,01% ke 98,269 pada pukul 11.22 WIB.
Maximilianus Nico Demus, Analis Pendapatan Tetap dari Samuel Sekuritas, mengatakan yield SUN hanya naik terbatas di tengah sentimen negatif yang membuat rupiah terdepresiasi signifikan.
Dia memperkirakan indikasi perbaikan kinerja ekonomi dalam beberapa waktu terakhir memberikan sentimen positif di pasar obgliasi sekunder domestik.
Sinyal perbaikan kinerja ekonomi tampak dari kenaikan pertumbuhan ekonomi, inflasi yang rendah dan harapan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.
“Akan tetapi kenaikan imbal hasil SUN terlihat tidak sedrastis yang diharapkan sebelumnya. Kami menduga faktor positif internal menjaga optimisme tetap ada di tengah sentimen ekternal negatif,” kata Nico.
Nico memperkirakan perdagangan SUN masih akan bergerak sideway hingga hasil lelang hari ini diumumkan sebelum bergerak positif ditopang kenaikan jumlah penawaran yang masuk.
Pergerakan SUN Seri FR70 di Pasar Sekunder
Tanggal | Harga | Yield (%) |
10/11/2015 (11.22) | 98,269 (-0,01%) | 8,668 |
9/11/2015 | 98,277 (-0,49%) | 8,666 |
6/11/2015 | 97,758 (+0,17%) | 8,583 |
sumber: Bloomberg