Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Rabu (4/11/2015).
Tim Riset Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 4.504-4.575.
Penguatan bursa AS dan adanya perkiraan rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini menjadi salah satu sentimen penggerak IHSG.
Selain itu dari China menyatakan ekspansi pertumbuhan tahunan seharusnya tidak kurang dari 6,5% pada 2016-2020.
“ Sedangkan dari dalam negeri, pemerintah menawarkan kemudahan dan insentif kepada para investor di kawasan ekonomi khusus,” tuturnya dalam riset yang dikutip Bisnis.
Insentif ini, lanjutnya, akan dikemas dalam paket stimulus ekonomi jilid VI yang diantaranya menyerahkan pengelolaan KEK kepada asing, memberikan insentif diskon pajak penghasilan (PPh) antara 20-100% dengan periode 5-20 tahun serta kemudahan asing membeli properti di KEK.
Investor KEK diberi prioritas untuk membangun pembangkit listrik sendiri, mengelola sumber daya air, pelabuhan dan Bandar udara yang ada di dalam KEK.
Investasi untuk pembangunan akses jalan yang dibangun investor KEK diganti oleh pemerintah. Pemerintah juga berkomitmen mempercepat eksekusi berbagai proyek infrastruktur yang dibiayai APBN 2016 terutama di kementerian yang memperoleh anggaran infrastruktur terbesar. Seluruh kontrak proyek 2016 harus selesai pada Desember ini.
Pemerintah melalui Kemenkeu memastikan rata-rata kenaikan tariff cukai sebesar 11% pada 2016.
“Faktor eksternal dan internal tersebut memberikan sentimen positif terhadap indeks,” ungkapnya.
Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan a.l GGRM, ASII, SMGR, ADHI
