Bisnis.com, JAKARTA— Nikkei dan Topix tergelincir pada Senin (2/11/2015) terseret kinerja manufaktur China yang tidak kunjung pulih.
Indeks Nikkei 225 ditutup turun 2,10% atau 399,86 poin ke level 18.683,24, sedangkan Tokyo Stock Price Index (Topix) ditutup melemah 2% ke level 1.526,97.
Sentimen negatif dari China menekan pergerakan saham di bursa Jepang. Caixin China Flash Manufacturing PMI ada di level 48,3 pada Oktober, telah berkontraksi sejak Maret 2015.
Sementara itu, data PMI manufaktur yang diterbitkan pemerintah China berada di level 49,8 pada Oktober menjadikan industri pengolahan Negeri Tiongkok berkontraksi selama 3 bulan berturut-turut.
Adapun data PMI non-manufaktur dari pemerintah tersurvei di level 53,1. Data yang mengukur kinerja sektor jasa dan konstruksi tersebut ada di level paling rendah sejak Desember 2008.
"Berbagai kebijakan dari pemerintah China belum mampu mendorong PMI balik ke level 50. Ini mengindikasikan tren pelemahan masih akan berlanjut," kata Tetsuo Seshimo dari Saison Asset Management di Tokyo kepada Bloomberg.
Saham-saham bank menjadi beban utama Topix. Mitsubishi UFJ turun 3,19%, sedangkan Sumitomo Mitsui melemah 3,02%.
Pergerakan Indeks Nikkei 225
Tanggal | Level | Perubahan |
2/11/2015 | 18.683,24 | -2,10% |
30/10/2015 | 19.089,10 | +0,78% |
29/10/2015 | 18.935,71 | +0,17% |
28/10/2015 | 18.903,02 | +0,67% |
27/10/2015 | 18.777,04 | -0,90% |
Sumber: Bloomberg