Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih bergerak sideways atau justru bergerak tanpa tren dalam pekan ini hingga pekan depan.
Analis Senior HD Capital Yuganur Wijanarko memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 4.430-4.625.
“Melihat pergerakan IHSG selama pekan lalu yang sempat break high 4 minggu terakhir di 4.696 namun akhirnya terkoreksi pada akhir minggu hingga low 4.475 menandakan bahwa breakout untuk menuju target di 4.765 dan 4.850 dapat tertunda hingga akhir November,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis, Senin (2/11/2015).
Sementara itu, nilai tukar rupiah yang cenderung menguat dalam sebulan dari level Rp14.900 per dolar AS ke kisaran Rp13.200 per dolar AS dinilai menguntungkan bagi saham-saham perusahaan konglomerat yang berhutang dalam kurs dolar AS seperti grup Lippo, Harry Tanoe-MNC, dan Panin, dengan tema rupiah play untuk emitten group.
Adapun untuk pekan pertama November, pelaku pasar harus memperhatikan pergerakan pasar untuk antisipasi MSCI rebalancing yang dapat menambah porsi portofolio fund manager untuk Indonesia.
Media Nusantara (MNCN)
(2015 PE 17.86x, PBV 2.7x, ROE 15.04%) (BUY) (Trading target: Rp.1.910)
Entry buy (1) Rp.1.720, Entry buy (2) Rp.1.675 Cut loss point: Rp.1.615
Panin Bank (PNBN)
(BUY) (2015 PE 10.02x, PBV 2109x, ROE 8%) (Trading target: Rp.995)
Entry (1) Rp.885, Entry (2) Rp.875, Cut-loss point: Rp.865
Lippo Karawaci (LPKR)
(BUY) (2015 PER 18.26x, PBV 1.41x, ROE 7.7%) (Trading target Rp.1.275)
Entry: (1) Rp.1.215, Entry (2) Rp.1.195, Cut loss point Rp.1.175
Matahari Putra (MPPA)
(2015 PE 34x, PBV 4.3x, ROE 12.51%) (BUY): (Trading target Rp.2.575)
Entry: (1) Rp.2.175, Entry (2) Rp.2.075, Cut loss point Rp.1.975