Bisnis.com, JAKARTA—Nilai tukar rupiah masih diprediksi tertekan seiring bertahannya tren penguatan indeks dolar AS pada Kamis (22/10/2015)
“Pelemahan laju rupiah kami melihatnya masih dapat berpotensi kembali terjadi,” papar Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada dalam risetnya, seperti dikutip Bisnis.
Namun, lanjutnya, laju rupiah juga akan menguji sentimen dari dirilisnya paket kebijakan ekonomi.
Sebelumnya, rupiah ditutup melemah 0,3% ke Rp13.724 per dolar AS, melanjutkan pelemahan sebelumnya.
Reza mengatakan pelemahan tersebut terjadi seiring penurunan harga minyak dan komoditas yang membuat dolar AS bergerak menguat.