Bisnis.com, JAKARTA--Terus melemahnya nilai tukar rupiah hingga 7,67% sejak awal tahun, membuat PT Trikomsel Oke Tbk.(TRIO) berencana untuk merestrukturisasi utang perseroan.
Karnadi Widodo, Sekretaris Perusahaan Trikomsel Oke, mengatakan kinerja keuangan perseroan terus menurun akibat depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan perlambatan ekonomi nasional.
Penurunan kinerja itu membuat turunnya laba dan gangguan arus kas yang signifikan. Sepanjang semester I/2015, laba bersih TRIO terkoreksi 42,4% menjadi Rp120,8 miliar dari Rp209,8 miliar.
"Dalam memenuhi kewajiban terhadap utang-utang perseroan yang telah dan atau akan jatuh tempo, perseroan akan mendiskusikan berbagai opsi restrukturisasi utang kepada semua para kreditur perseroan dengan dibantu konsultan keuangan profesional yakni FTI Consulting," ungkapnya dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Kamis (15/10/2015).
Dalam laporan keuangan perseroan per Juni 2015, total utang bank jangka pendek mencapai Rp2,98 triliun. Sedangkan, utang obligasi jangka panjang mencapai Rp2,1 triliun dengan utang bank Rp999,15 miliar.
Dia mengatakan, perseroan terus berupaya untuk melakukan inisiatif efisiensi atau pengurangan biaya operasional. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perseroan dan terus meningkatkan operasinya secara jangka panjang dengan memprioritaskan arus kas perseroan.