Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 0,1% atau 4,3 poin ke level 4.491,43 pada perdagangan Kamis (8/10/2015).
Penguatan indeks menipis setelah berfluktuasi pada kisaran 4.484,68-4.537,25.
Hal itu terjadi karena tertekan aksi profit taking setelah indeks menguat di atas 6% dalam 3 hari di tengah penantian hasil notulensi FOMC.
Equity Analyst Sucorinvest Achmad Yaki Yamani mengatakan suntikan optimisme dari paket kebijakan III menjaga sentimen positif di bursa saham.
Namun, penguatan itu juga harus berjuang mengatasi tekanan aksi ambil untung pelaku pasar.
“IHSG bergerak berfluktuasi menguat, dibayangi aksi profit taking,” kata Yaki dalam risetnya.
Dari 518 saham yang diperdagangkan, sebanyak 140 saham menguat, 138 saham melemah, dan 241 saham stagnan.
Lima dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menguat dipimpin oleh aneka industri 2,47% dan empat lainnya melemah.
Indeks Bisnis 27 juga ditutup naik tipis 0,04% atau 0,15 poin ke level 377,74.
Saham-saham pendorong IHSG:
BBRI | +1,27% |
BBCA | +0,77% |
BBNI | +2,77% |
MNCN | +4,2% |
Saham-saham penekan IHSG:
SMGR | -2,79% |
INTP | -2,32% |
PGAS | -2,03% |
ICBP | -1,79% |
Sumber: Bloomberg.