Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan konsisten menguat sejak awal perdagangan hingga menjelang penutupan akhir sesi I hari ini, Kamis (8/10/2015).
Berdasrkan pantauan Bisnis, indeks dibuka menguat 0,33% atau 14,96 poin ke level 4.502,09. Adapun pada pukul 10.37 WIB, indeks kian menguat 0,81% atau 36,27 ke level 4.523,39.
Sepanjang hari ini indeks bergerak pada kisaran 4.498,13-4.537,25. Indeks menguat setelah cetak kenaikan 6,51% selama tiga hari berturut-turut sebelumnya.
Tim Riset Sinarmas Sekuritas memprediksi indeks akan terus menguat sepanjang hari ini ditopang oleh sejumlah faktor eksternal dan internal yakni:
Penguatan Bursa AS yang ditutup di zona hijau meskipun sempat tertekan setelah dirilisnya hasil laporan keuangan kuartal ketiga.
Jepang merilis data machinery orders yang berada di level –5,7% MoM dari estimasi -0,38% MoM.
Dari dalam negeri akan merilis data penjualan ritel yang diperkirakan ke level 4,6% YoY dari sebelumnya di level 4,8% YoY.
Pemerintah telah merilis paket kebijakan ekonomi jilid III kemarin sore yang lebih fokus pada penekanan biaya.
Rincian pertama yaitu penurunan harga BBM, listrik, dan gas. Pemerintah akan menurunkan harga solar bersubsidi Rp 200 per liter mulai Sabtu (10/10), memberikan diskon dan penurunan tarif listrik bagi industri padat karya serta penurunan harga gas untuk industri mulai 1 Januari 2016.
Kedua, perluasan wirausahawan penerimaan KUR. Ketiga, penyederhanaan izin pertanahan untuk kegiatan penanaman modal.
Nilai tukar Rupiah juga ditutup menguat di Rp14.180 terhadap dolar AS kemarin (7/10/2015). Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menyatakan cadangan devisa Indonesia per akhir September 2015 sebesar US$ 101,7 miliar atau turun US$ 3,6 miliar (sebelumnya US$ 105,3 miliar).
“Selain itu, penyelesaian regulasi tax amnesty diupayakan rampung bulan Oktober ini. Faktor eksternal dan internal tersebut memberikan sentimen positif terhadap indeks,” paparnya dalam riset yang dikutip Bisnis.