Bisnis.com, JAKARTA— Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) anjlok 137 poin pada Rabu (23/9/2015) mengikuti depresiasi tajam rupiah di pasar spot.
Data yang diterbitkan BI menempatkan Jisdor di Rp14.623 per dolar AS, merosot 137 poin atau melemah 0,95% dari kurs kemarin.
Jisdor anjlok mendekati nilai tukar di pasar spot. Rupiah diperdagangkan melemah 100 poin atau 0,69% ke Rp14.652 per dolar AS pada pukul 10.06 WIB, setelah sempat terdepresiasi hingga 107 poin ke Rp14.659 per dolar AS.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, memperkirakan depresiasi tajam rupiah adalah respons pasar terhadap proyeksi ekonomi Indonesia yang memburuk ditambah tekanan eksternal dari Amerika Serikat.
Asian Development Bank kemarin menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9% pada 2015 dan 5,4% pada 2016.
Pemerintah dan DPR juga telah menyetujui asumsi pertumbuhan ekonomi 5,3% dan nilai tukar rupiah pada Rp13.900 per dolar AS dalam RAPBN 2016.
“Rupiah merespons dengan pelemahan, walaupun sebagian besar faktor berasal dari penguatan dollar di pasar global,” kata Rangga.
Dolar terus menguat setelah beberapa pejabat The Fed menegaskan suku bunga acuan masih akan dinaikkan tahun ini di tengah potensi perlambatan ekonomi dunia.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
23 September | Rp14.623 |
22 September | Rp14.486 |
21 September | Rp14.451 |
18 September | Rp14.463 |
17 September | Rp14.452 |
Sumber: Bank Indonesia