Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Kamis (17/9/2015)didorong pelemahan dolar dan rebound harga komoditas.
“Kenaikan harga komoditas serta pelemahan dollar berpeluang kurangi tekanan rupiah hari ini,“ kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (17/9/2015).
Pada perdagangan kemarin, rupiah tetap tertekan walaupun dolar mempertahankan pelemahannya di pasar Asia hingga Rabu sore.
Ketika pasar global makin meragukan keberanian the Fed untuk menaikkan suku bunga, ujarnya, rupiah bersama yield SUN justru naik tajam. Selisih SUN10 tahun dan UST 10 tahun naik ke 724bps.
“BI Rate datang sore ini diperkirakan tetap di 7,5%. pandangan BI terhadap pertumbuhan penting ditunggu,” kata Rangga.
Sementara itu indeks dolar justru turun setelah FOMC meeting dimulai akibat rilis angka inflasi AS yang tidak berubah di level rendah 0,2% YoY per Agustus.
Yield US Treasury naik tipis tapi kenaikan tersebut lebih didominasi oleh kenaikan tajam harga minyak Brent, setelah pengumuman persediaan minyak AS turun lebih dalam dari perkiraan.
“Penundaan kenaikan Fed Rate bisa memberikan sentimen positif terhadap pasar keuangan global untuk sementara, tetapi akan kembali terjebak dalam ketidakpastian menjelang FOMC meeting berikutnya di Oktober,” kata Rangga.