Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini, Kamis (17/9/2015) bergerak melemah.
Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Kamis (17/9/2015) dibuka melemah 0,11% ke 95,316. Pada Rabu, indeks dolar ditutup turun 0,20% ke 95,420.
Pada pk. 07:16 WIB, indeks jadi melemah 0,17% ke 95,261, dan bergerak di kisaran 95,253—95,338.
Dolar dan euro melemah terhadap sebagian besar mata uang utama, setelah harga yang dibayarkan oleh rumah tangga di AS turun 0,1% pada Agustus. Merupakan penurunan pertama sejak Januari.
Harga yang dibayarkan oleh rumah tangga di Amerika menurun pada bulan Agustus, karena bensin lebih murah membantu menjaga inflasi di bawah target Fed.
Sementara itu Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan para pejabat siap untuk memperluas program pembelian aset jika diperlukan, termasuk menghadapi kemungkinan jika bank sentral AS Federal Reserve dalam pertemuan 16-17 September memutuskan untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006.
"Indeks harga konsumen yang sedikit lebih lembut, menunjukkan pengetatan kebijakan," kata Aurelija Augulyte, Analis Valas Senior Nordea Markets seperti dikutip Bloomberg, Kamis (17/9/2015).
Bipan Rai, Direktur Strategi Valuta Asing Canadian Imperial Bank of Commerce mengemukakan perhatian pasar semua tertuju pada Fed.
Investor pmemprediksi 28% Fed akan menaikkan suku bunga pada hari Kamis atau jumat dini hari WIB. Probabilitas bergerak turun dari 38 persen pada akhir Agustus.
Komite Pasar Terbuka Federal akan merilis kebijakannya. Gubernur Fed Janet Yellen direncanakan mengadakan konferensi pers pada Kamis pk. 14:30, atau Jumat WIB pk. 01:30 (Jumat dini hari)
Posisi indeks dolar AS
Pk.07:16 WIB (17 September) | 95,261 (-0,17%) |
Buka (17 September) | 95,316 (-0,11%) |
16 September | 95,420 (-0,20%) |
Sumber: US Dollar Index Spot Rate, 2015
