Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (16/9/2015) masih dibayangi tekanan.
“Secara umum rupiah masih akan dibayangi tekanan pelemahan,“ kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (16/9/2015).
Rangga mengatakan rupiah terus tertekan, di saat mata uang lain menguat terhadap dolar. Rupiah melanjutkan pelemahannya walaupun dollar kembali melemah di Asia.
“Sepertinya isu perlambatan semakin mendominasi arah pergerakan rupiah,” kata Rangga.
Yield SUN10 tahun ikut naik hingga Selasa sore, bersama dengan pelemahan IHSG.
Pertumbuhan impor Augstus yang diumumkan berkurang perlambatannya, tidak mampu mengangkat optimisme prospek pertumbuhan ke depan. Mengingat masih kentalnya faktor siklus musiman dibanding perbaikan daya beli secara umum.
Dikemukakan kemarin indeks dolar AS masih bergerak naik, tetapi masih menggambarkan pergerakan mendatar dengan volatilitas tinggi.
Semalam angka penjualan ritel serta manufaktur AS diumumkan memburuk dari bulan sebelumnya.
“Pergerakan dollar index lebih mencerminkan kekhawatiran menjelang pengumuman FOMC meeting di Jumat dini hari. Angka inflasi Zona Euro dan AS diumumkan hari ini diperkirakan stabil di level rendah,” kata Rangga.