Bisnis.com, JAKARTA—PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$45 juta-US$50 juta.
Seperti diketahui, pada tahun ini perseroan emiten sawit tersebut mempersiapkan dana sekitar US$70 juta-US$80 juta untuk capex. Artinya, hingga Agustus DSNG telah menyerap lebih dari 60% anggaran yang ada.
Direktur Utama Dharma Satya Nusantara Djojo Boentoro mengatakan seluruh rencana pengembangan tetap berjalan sesuai rencana, dan tidak ada penundaan.
“Proyek tidak boleh ditunda, karena mahal. Semuanya tetap berjalan sesuai rencana. Capex ini termasuk untuk pengembangan pabrik dan penanaman baru,” ujarnya usai rapat umum pemegang saham, Rabu (2/9/2015).
Seperti diketahui, DSNG telah memulai pengembangan pabrik kelapa sawit (PKS) ketujuh pada pertengahan tahun ini dengan kapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam.
Djojo memperkirakan pabrik tersebut akan bisa beroperasi secara komersial pada akhir 2016. Adapun pada awal 2015, perseroan baru mengoperasikan satu PKS yang berlokasi di Kalimantan Timur.
Dana belanja modal tersebut berasal dari kas internal perusahaan dan pinjaman perbankan, dengan komposisi 30%:70%.