Bisnis.com, JAKARTA- Bursa Eropa melemah dan menempatkan Agustus sebagai bulan terburuk dalam empat tahun perdagangangan terakhir, setelah investor menimbang komentar bank sentral AS Federal Reserve untuk segera menaikkan suku bunga serta memudarnya kepercayaan terkait kemampuan China untuk menopang pasar.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,13 atau o,49 poin ke 362,79 pada penutupan Perdagangan Senin (31/8/2015), memperpanjang penurunan bulanan menjadi 8,5%.
"Masih ada pesan yang jelas dari Jackson Hole. Kepanikan menciptakan volatilitas, investor ke luar dari pasar," kata Guillermo Hernandez Sampere, Pengelola Investasi MPPM EK seperti dikutip Bloomberg, Selasa (1/9/2015).
Bursa global anjlok akibat kekhawatiran terhadap perekonomian China, yang kemungkinan pertumbuhan ekonominya lebih lemah dari yang diperkirakan.
Ditambah lagi investor khawatir tentang pertumbuhan global dikaitkan dengan kenaikan suku bunga AS (Fed Rate).
Bursa Asia ditutup jatuh terbesar dua bulan sejak 2008, di tengah kekhawatiran intervensi pemerintah China untuk mendukung pasar akan gagal.
Pada saat yang sama, investor menyoroti kapan Fed akan menaikkan suku bunganya yang sudah dipertahankan sejak tahun 2006.
Wakil Ketua Fed Stanley Fischer mengatakan pada simposium Jackson Hole ada "alasan yang baik" untuk meyakini kenaikan inflasi.
Saham Iliad SA turun 4,4%, RWE AG turun 4,4%, Eni SpA naik 1,5%.